Sabtu, 19 Mei 2018

Konsep "Neraka" Menurut Beberapa Ajaran Agama dan Aliran Kepercayaan di Dunia

" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "



  KONSEP NERAKA  
  Menurut Beberapa Ajaran Agama dan   Kepercayaan di Dunia  

Oleh :
Putra Dari Ufuk Timur

Neraka adalah suatu tempat yang sangat menakutkan bagi banyak orang. Hal ini diakui oleh banyak penganut agama-agama turunan dari agama Semitik, seperti : agama Yahudi, Nasrani, Katholik, Islam, "Kristen" dan lainnya. Neraka dianggap sebagai tempat penyiksaan dan kesengsaraan yang diyakini oleh penganut agama Samawi dan aliran kepercayaan lainnya. 

Menurut etimologi, kata "Neraka" yang saat ini digunakan dalam tata bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Hindi (India), yaitu "Naraka" yang dalam mitologi Hindu dilukiskan sebagai seorang raksasa kejam. Namun pengertian "Neraka" tentunya berbeda-beda untuk setiap agama dan aliran kepercayaan lainnya. 

Secara pasti manusia didunia ini menjadi penganut berbagai agama dan aliran kepercayaan tertentu dengan tujuan supaya tidak dihukum dalam Neraka atau mengalami siksaan dalam "tempat penghukuman" menurut ajarannya masing-masing. Dengan demikian manusia akan berusaha segiat-giatnya untuk taat untuk melakukan semua aturannya guna memperoleh kehidupan yang bahagia sesudah kematiannya, yang dikenal dengan kehidupan "syurga" atau sorga. Sorga diingini oleh banyak orang sebab didalamnya tidak ada penderitaan dan manusia hidup dengan penuh kebahagiaan yang berbeda dari kehidupan didalam dunia saat ini.  Dalam hal inipun, masing-masing agama dan aliran kepercayaan memiliki konsep masing-masing untuk menggambarkan surga itu.


Berikut ini adalah informasi singkat terkait konsep "Neraka" menurut beberapa ajaran-ajaran Agama dan aliran kepercayaan di dunia, selain "Kristen".


1. Neraka menurut ajaran Agama Yahudi
Dalam agama Yahudi terdapat beberapa tafsiran menurut masing-masing sektenya terkait kematian. Ada beberapa sekte terkenal dalam agama Yahudi tradisional, yaitu : Sekte orang-orang Farisi, Sekte orang-orang Saduki dan Sekte orang-orang Nasrani. Namun kesemuanya percaya dan meyakini bahwa "Neraka" adalah hukuman bagi setiap manusia yang tidak melakukan hukum dan aturan yang dibuat oleh Musa yang mereka sebut "hukum Taurat". 


Sekte Farisi dan Nasrani-Yudaisme meyakini bahwa orang-orang yang sudah mati akan dibangkitkan terutama pada saat kedatangan "Mesias" di akhir jaman, sedangkan Sekte Saduki tidak meyakini adanya kebangkitan orang mati, dengan demikian kematian seseorang menjadi jalan akhir baginya, dimana setelah mati, orang-orang baik akan langsung masuk surga sedangkan orang-orang jahat akan langsung mendapatkan hukuman di Neraka.

Dari seluruh agama di dunia, hanya satu agama yang menyatakan bahwa para penganutnya tidak akan menyentuh Neraka, yaitu agama Yahudi. Salah satu alasan mendasar adalah para pengikut agama Yahudi menganggap dirinya benar dengan melakukan seluruh hukum Taurat Musa. Dengan menaati dan melaksanakan semua ajaran dan aturan Musa, maka mereka akan terbebas dari Neraka. Status penganut agama Yahudi secara jasmani sebagai anak-anak Abraham telah memberikan jaminan bagi mereka untuk tidak menyentuh Neraka atau penyiksaan/hukuman kekal. 

Agama Yahudi tidak menyebut secara khusus mengenai seluk beluk “Neraka” (Ulangan 32:22; Yesaya 33:14 dan Maleakhi 4:3). Namun, penggambaran dunia orang mati dengan adanya api nampaknya terpengaruh oleh mitologi Mesir dan Yunani. Mitologi Babilonia mengenal adanya “Arallû” (Tanah Terakhir ; Land of No-Return) yang dalam teks Ibrani disebut She’ol atau Hades (Unseen Land) dalam teks Yunani; Konsep penghakiman muncul dari mitologi Mesir bahwa tiap jiwa akan dihakimi oleh hakim di Du’at (Dunia Lain). Bahkan Plato menyebut tiga hakim : Minos, Aeakus, dan Rhadamanthusyang menghakimi orang mati di Hades. 

Dalam teks-teks pseudopigraf yang muncul dari periode Hellenis (Enokh, 2 Esdras, dan Naskah Aturan Laut Mati) terdapat pengaruh mitos Iran tentang aya khshusta. Dalam mitos ini, neraka (gehenna) adalah Bukit Hinom, tempat dibinasakannya anak-anak dengan api oleh Molokh (2 Raja-raja 23:10 dan Yeremia 7:31 & 32:35).


Penganut agama Yahudi menantikan janji TUHAN yang akan menyelamatkan mereka melalui datangnya Mesias atau Juruselamat, sehingga sampai saat ini (sekarang), para penganut agama Yahudi masih menunggu kedatangan Mesias yang dijanjikan. Neraka biasanya digambarkan sebagai suatu tempat yang terletak jauh di bawah bumi sebagai tempat penyiksaan yang sangat mengerikan, dan hanya ditujukan bagi orang-orang diluar penganut agama Yahudi. 

Ilustrasi :  Neraka menurut ajaran Agama Yahudi
2. Neraka menurut ajaran Agama Katholik
Menurut ajaran Katholik, Neraka adalah keadaan pengucilan diri secara definitif dari persekutuan dengan Allah dan dengan para kudus in (Katekismus Gereja Katolik/KGK 1033). Penderitaan neraka yang paling buruk adalah perpisahan abadi dengan Allah (KGK 1035). Penderitaan jiwa-jiwa di neraka akan berlangsung selama-lamanya. 

Kitab Suci Katholik memakai gambaran simbolik tentang neraka, yaitu bagaikan ”perapian yang menyala-nyala”, ”api yang tak terpadamkan” (gehenna). Tradisi Gereja Katholik menyebut neraka sebagai tempat atau keadaan di mana setan-setan dan para pendosa yang tidak bertobat menderita untuk selama-lamanya (Denzinger/DS (Compendium Ajaran Gereja Katolik) 1002). Paham mengenai neraka saat ini lebih menekankan segi keterpisahan secara definitif dari perseklutuan dengan Allah, yang berlangsung selama-lamanya. Dalam arti inilah kehidupan dalam neraka merupakan suatu penderitaan. Gereja Katholik mengajarkan bahwa ada neraka dan bahwa neraka itu berlangsung untuk selama-lamanya.

Mereka yang masuk neraka adalah orang yang dengan sukarela memutuskan untuk tidak mencintai Allah, mereka yang berada dosa berat tanpa menyesalinya, tidak mau menerima belas kasih Allah, tidak mau mengasihi sesama lebih-lebih kaum lemah, mengingkari Tuhan dengan sukarela. 

Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1035 menyatakan : ” Jiwa orang-orang yang mati dalam keadaan dosa beratmasuk langsung sesudah kematian ke dunia orang mati, di mana mereka mengalami siksa neraka, ”api abadi”

Penderitaan neraka yang paling buruk adalah perpisahan abadi dengan Allah; hanya di dalam Dia, manusia dapat menemukan kehidupan dan kebahagiaan, karena untuk itulah ia diciptakan dan itulah yang ia rindukan.” Namun demikian, "Tuhan" tidak pernah menentukan lebih dahulu siapakah yang akan masuk neraka. Penderitaan di neraka berpangkal dari suatu pilihan bebas. Tidak ada seorang pun ditentukan lebih dahulu oleh Tuhan supaya masuk ke dalam neraka; hanya pengingkaran secara sukarela terhadap Tuhan (dosa berat), dimana orang bertahan sampai akhir, mengantarnya ke sana (KGK 1037).

Gereja Katholik mengajarkan adanya neraka dengan maksud untuk memperingatkan umat Katolik agar mempergunakan kebebasannya secara bertanggungjawab dalam hubungannya dengan nasib abadinya di saat nanti (KGK 1036). Bukan maksud Gereja untuk menakutnakuti, tetapi tujuannya adalah untuk mengajak orang Katolik agar bertobat. 

Konsili Vatikan II mengajarkan : ”Karena kita tidak mengetahui hari maupun jamnya (saat Tuhan memanggil kita), atas anjuran Tuhan kita wajib berjaga terus-menerus, agar setelah mengakhiri perjalanan hidup kita di dunia hanya satu kali saja, kita bersama dengan-Nya memasuki pesta pernikahan, dan pantas digolongkan pada mereka yang diberkati, dan supaya janganlah kita seperti hamba yang jahat dan malas, diperintahkan enyah ke dalam api yang kekal, ke dalam kegelapan di luar, tempat ’ratapan dan kertakan gigi ” (LG 48).

Pater H. Embruiru, SVD dalam buku Aku Percaya hlm. 180-183, mengatakan bahwa : 

Kristus tidak mau menegaskan secara konkrit sifat-sifat yang sebenarnya daripada siksa neraka itu. Ia selalu menyesuaikan diri dengan kebiasaan setempat, juga dalam memilih kata-kata. Ia berbicara tentang dapur api (Matius 13:42), tentang api yang tak terpadamkan (Markus 9:43) "

Menurutnya Neraka hanya disiapkan untuk orang-orang terkutuk. Kalimat “Enyahlah daripadaKu, hai kamu orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal. (Mat 25:41)” mencakup dua masalah yaitu kehilangan Tuhan dan siksa api. Para terkutuk tahu bahwa Tuhan ada : mereka juga tahu bahwa Ia adalah kebaikan yang tidak terhingga, tetapi mereka tidak memandang-Nya dan mereka tidak mencintai-Nya; mereka merasakan bahwa kebenaran, kebaikan dan keindahan yang tidak terkatakan itu menolak mereka dan membuang mereka. Selama mereka hidup di dunia mereka tidak mau tahu-menahu mengenai Tuhan; mereka menganggap Tuhan sebagai suatu halangan bagi kebahagiaan mereka; mereka mau hidup tanpa Tuhan; mereka mau hidup sesuka hatinya. Mereka tidak membutuhkan Tuhan dan sekarang juga mereka harus hidup tanpa Tuhan. Segala macam kegembiraan duniawi sudah hilang lenyap; mereka merasakan suatu kekosongan yang mengerikan. Bagaikan bayang-bayang kesemuanya itu berlalu, laksana kabar yang melintas dengan cepatnya, laksana asap yang dicerai-beraikan angin  (Keb 5:11-14).

Pater H. Embruiru juga mengatakan bahwa Kitab Suci Katholik mempergunakan beberapa istilah untuk menyatakan siksa di neraka, yaitu :
  • Ulat yang tidak mati (Markus 9:48) ; 
  • Ratapan dan kertakan gigi (Matius 24:51); 
  • Kegelapan yang paling gelap (Matius 8:12); 
  • Lautan api dan belerang (Wahyu 20:10); 
  • Gua-gua gelap di mana malaikat berdosa ditahan (2 Petrus 2:4); 
  • Belenggu abadi di dalam dunia kekelaman (Yudas 1:6); 
  • Tempat penderitaan (Lukas 16:28) ; 
  • Istilah yang paling banyak dipergunakan ialah :  api yang tidak terpadamkan, api kekal. (Markus 9:44). Tuhan hendak menyampaikan kepada kita siksa neraka melalui pengertian api. Kita tidak mengetahui sifat dan cara kerja api tersebut. Kita hanya dapat mengatakan bahwa di samping kehilangan Tuhan, masih ada lagi satu makhluk yang menyiksa para terkutuk, dan makhluk itu dinyatakan dalam istilah api. Dunia pengertian kita tidak dapat menggambarkan siksa ini lebih baik dari pada api. Tidak ada gunanya menanyakan bagaimana api ini menyiksa jiwa dan bagaimana badan-badan di neraka menyala tanpa menjadi hangus. Suatu tabir rahasia menyelubungi semuanya itu dan kita tidak mampu mengungkapkannya.
Siksa dalam Neraka itu kekal justru karena kesalahan pun kekal sifatnya. Seorang terkutuk tidak mendapat ampun selama-lamanya melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. (Markus 3:29). Dan kesalahan itu kekal karena yang terkutuk berpegang teguh pada kehendaknya yang jahat. Ia tidak akan bertobat karena ia tidak mau bertobat. Tuhan yang mahabaik dan mahabijaksana selalu siap dengan rahmat-Nya. Ia mengundang pendosa dan menantikannya tetapi sia-sia. Karena itu Tuhan menyiksa sesuai dengan keadilan-Nya.

Ilustrasi : Neraka menurut ajaran Agama Katholik
Secara pasti, kitab suci agama Katholik tidak menjelaskan secara mendetail tentang situasi di Neraka, namun ada beberapa penglihatan yang diterima oleh para "orang-orang kudus" di lingkungan Gereja Katholik yang diakui oleh sebagian penganut Katholik, diantaranya :

Neraka dalam penglihatan St Theresia Avila (1515-1582)
Penglihatan St. Theresia Avila, sebagai berikut : Lama setelah Tuhan menganugerahkan kepadaku banyak karunia yang aku sebutkan dan yang lain yang sungguh mulia, suatu hari sementara aku sedang berdoa, sekonyong-konyong aku mendapati, tanpa tahu bagaimana, bahwa tampaknya aku telah ditempatkan di neraka.Aku mengerti bahwa Tuhan menghendaki aku melihat tempat yang telah dipersiapkan setan di sana untukku dan yang aku pantas mendapatkannya karena dosa-dosaku. 

Pintu masuk neraka tampak olehku serupa dengan suatu lorong yang sangat panjang dan sempitbagaikan suatu oven, suatu penjara yang rendah dan gelaplantainya tampak olehku digenangi oleh air yang kotor dan berlumpur yang memancarkan bau busuk menyengat, dan dengan serangga-serangga busuk berkeriapan di dalamnya

Di ujung lorong terdapat sebuah lubang yang serupa sebuah lemari kecil yang dibuat di dinding; di sana aku mendapati diriku ditempatkan dalam suatu keadaan yang terbelenggu. Semuanya ini lebih menyenangkan untuk dilihat dibandingkan dengan apa yang aku rasakan di sana. Apa yang aku gambarkan hampir tak dapat dianggap berlebih-lebihan.

Apa yang aku rasakan, tampaknya, bahkan tak dapat dianggap dibesar-besarkan; pun tak dapat dimengerti. Aku mengalami suatu kebakaran dalam jiwa yang aku tak tahu bagaimana dapat aku gambarkan. Seluruhnya sakit luar biasa tak tertahankan hingga meski aku menderita rasa sakit yang tak terperi dalam hidup ini dan menurut apa kata para dokter, yang paling dahsyat yang dapat diderita di dunia ini oleh sebab segala syarafku mengkerut ketika aku lumpuh, ditambah banyak lagi macam-macam penderitaan yang aku tanggung dan bahkan sebagian penderitaan, seperti aku katakan, diakibatkan oleh setan, semua ini tiada artinya dibandingkan dengan yang aku alami di neraka. Terlebih lagi aku melihat bahwa semuanya ini akan berlangsung tanpa akhir dan tanpa pernah berhenti. 

Tetapi, ini, bukanlah apa-apa dibandingkan dengan sengsara jiwa : sesak, tercekik, suatu penderitaan yang begitu dahsyat terasa dan dengan keputusasaan dan kesedihan yang menyiksa begitu rupa hingga aku tak tahu bagaimana menjelaskannya dengan kata-kata yang cukup kuat. Mengatakan pengalaman ini seolah jiwa terus-menerus direnggut dari tubuh tidaklah cukup tepat, sebab itu akan membuat kalian berpikir bahwa seorang lain mengambil nyawa itu, sementara di sini jiwa sendirilah yang mencabik-cabik dirinya hingga terkoyak-koyak. 

Kenyataannya adalah bahwa aku tidak tahu bagaimana memberikan suatu gambaran yang cukup kuat mengenai kebakaran batin dan keputusasaan itu, yang muncul di samping siksaan-siksaan dan sakit yang begitu dahsyat. Aku tidak melihat siapa yang melakukannya kepadaku, tetapi, seperti tampak olehku, aku merasa diriku sendiri terbakar dan remuk; dan aku ulang yang paling mengerikan adalah kebakaran batin dan keputusasaan itu.

Berada di tempat yang begitu menjijikkan, tiada dapat berharap akan penghiburan, aku mendapati mustahil untuk duduk ataupun berbaring, pun tidak ada ruangan, meski mereka menempatkanku dalam semacam lubang yang dibuat pada dinding. Dinding-dinding itu, yang begitu mengerikan untuk dilihat, menutup dengan sendirinya dan menghimpit apapun. Tak ada sinar, melainkan semuanya dilingkupi oleh kegelapan yang paling pekat. Aku tak mengerti bagaimana ini terjadi, bahwa segala yang menyakitkan untuk dilihat terlihat.”

Neraka dalam penglihatan Santa Faustina Kowalska
Suatu hari, aku melihat dua jalan. Yang satu lebar, berselimutkan pasir dan bunga-bunga, penuh riang-ria, musik dan segala macam kesenangan. Orang berjalan menapakinya, menari-nari dan berpesta-pora. Mereka tiba di ujung jalan tanpa menyadarinya. Di ujung jalan terdapat suatu jurang yang sangat mengerikan; itulah jurang neraka. Jiwa-jiwa jatuh secara membabi-buta ke dalamnya; sementara berjalan, mereka berjatuhan. 

Jumlah mereka sungguh amat banyak hingga mustahil menghitung mereka. Aku melihat jalan yang lain, atau tepatnya jalan setapak, sebab jalan itu sempit, onak duri dan bebatuan bertebaran di atasnya; orang-orang yang menapakinya bercucuran airmata, segala macam sengsara menimpa mereka. Sebagian terjatuh di atas bebatuan, tetapi segera bangkit dan terus maju. Di ujung jalan terdapat suatu taman yang indah mempesona penuh dengan berbagai macam sukacita, dan segenap jiwa-jiwa ini masuk ke dalamnya. Seketika itu juga mereka lupa akan segala penderitaan mereka.

Pada hari ini aku dibimbing oleh seorang malaikat ke jurang neraka. Suatu tempat siksa yang dahsyat; alangkah mencengangkan besarnya dan luasnya! Macam-macam siksa yang aku lihat : Siksa pertama yang merupakan neraka adalah perasaan kehilangan Tuhan; Siksa kedua adalah sesal batin yang tak kunjung henti; Siksa ketiga adalah kondisi jiwa yang tak akan pernah berubah; Siksa keempat adalah api yang akan membakar jiwa tanpa membinasakannya - sungguh suatu siksa yang amat mengerikan, bagaikan suatu kobaran api rohani murni, yang menyala-nyala karena murka Allah; Siksa kelima adalah kegelapan terus-menerus dan bau busuk yang amat memuakkan, dan meskipun keadaan gelap, para iblis dan jiwa-jiwa terkutuk saling melihat satu sama lain dan semua yang jahat, baik yang lain maupun diri sendiri; Siksa keenam adalah kehadiran iblis yang terus-menerus; Siksa ketujuh adalah keputusasaan yang mengerikan, kebencian terhadap Tuhan, kata-kata umpatan, kutuk serta hujat. 

Siksa-siksa inilah yang diderita oleh mereka semua yang terkutuk secara bersama-sama, tetapi itu bukanlah akhir dari siksa. Ada siksa-siksa khusus yang diperuntukkan bagi jiwa-jiwa tertentu. Inilah siksa rasa. Tiap-tiap jiwa mengalami siksa dahsyat yang tak terlukiskan sehubungan dengan dosa yang dilakukannya. Ada gua-gua dan ruang-ruang penyiksaan dimana siksa yang satu berbeda dengan yang lainnya. Pastilah aku mati seketika begitu melihat siksa-siksa itu jika penyelenggaraan ilahi tidak menopang aku. Biarlah para pendosa tahu bahwa ia akan disiksa untuk selama-lamanya dalam keabadian dengan cara ia berbuat dosa. Aku menuliskan ini atas perintah Tuhan, agar tak satu pun jiwa dapat mengelak dengan mengatakan bahwa tidak ada neraka, atau bahwa tak seorang pun pernah kesana, sehingga tak seorang pun dapat mengatakan seperti apa neraka itu. 

Neraka dalam penglihatan Suster Faustina
Atas perintah Tuhan telah mengunjungi jurang-jurang neraka agar aku dapat menceritakan kepada jiwa-jiwa mengenainya dan menjadi saksi atas keberadaannya. Aku tak dapat berbicara mengenainya sekarang; tetapi aku telah menerima perintah dari Tuhan untuk meninggalkannya dalam bentuk tulisan. Setan penuh dengki terhadapku, tetapi mereka harus tunduk padaku atas perintah Tuhan. 

Apa yang aku tulis adalah sekedar suatu bayangan samar dari apa yang aku lihat. Tetapi aku memperhatikan satu hal : bahwa sebagian besar jiwa-jiwa di sana adalah mereka yang tidak percaya akan adanya neraka. Ketika aku kembali, aku nyaris tak dapat pulih dari ketakutanku. Betapa dahsyat jiwa-jiwa menderita sengsara di sana! Sebab itu, aku berdoa bahkan dengan terlebih khusuk demi pertobatan orang-orang berdosa. Aku tiada henti memohon belas kasihan Tuhan atas mereka. Ya Yesus-ku, lebih baiklah aku dalam sakrat maut hingga akhir dunia, di tengah penderitaan yang paling hebat, daripada menghinakan Engkau dengan dosa yang paling remeh sekalipun.

Ilustrasi Api Penyucian 
dalam ajaran Agama Katholik
Terkait dengan kehidupan seorang Katholik setelah meninggal dunia wajib menjalani "api penyucian". Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa api penyucian adalah keadaan yang kita alami setelah kita meninggal di mana kita dibersihkan dari segala noda dosa sebelum akhirnya diperkenankan masuk ke dalam surgaPaus Yohanes Paulus II menambahkan bahwa setiap orang yang hidupnya belum sempurna tetapi diperkenankan masuk ke surga harus terlebih dahulu tinggal dalam api penyucian.  "Sebelum kita masuk dalam Kerajaan Allah, setiap noda dosa dalam diri kita harus dibersihkan, setiap cacat dalam jiwa kita harus disempurnakan. Itulah sesungguhnya yang terjadi di api penyucian,” kata Bapa Suci.

Paus Yohanes Paulus II juga mengatakan bahwa api penyucian juga bukan merupakan suatu tempat, "Api penyucian tidak menunjuk pada suatu tempat, melainkan suatu kondisi kehidupan. Mereka yang, setelah meninggal, tinggal dalam keadaan penyucian telah dibenamkan dalam kasih Kristus, yang akan mengangkat mereka dari sisa-sisa ketidaksempurnaan.Kemudian Paus mendorong umat Kristen untuk berdoa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik demi jiwa-jiwa di api penyucian.
Ilustrasi Api Penyucian dalam ajaran Agama Katholik
Sebuah buletin berjudul “The Holy Souls Will Repay Us a Thousand Times Over"(Jiwa-jiwa Akan Membalas Kita Seribu Kali Lipat), menyatakan bahwa :

 “Ketika pada akhirnya jiwa-jiwa di api penyucian telah terbebas dari penderitaan mereka dan menikmati sukacita surgawi, mereka tidak akan melupakan saudara-saudarinya yang masih ada di dunia. Ungkapan rasa terima kasih mereka tidak mengenal batas. Sujud menyembah di hadapan Tahta Allah, mereka tak henti-hentinya berdoa bagi saudara-saudarinya yang telah mendoakannya. Dengan doa-doanya, jiwa-jiwa itu melindungi saudara-saudarinya dari mara bahaya serta dari segala kejahatan yang mengancam. Dan kelak, ketika saudara-saudarinya itu tiba di api penyucian, jiwa-jiwa itu akan mendoakan mereka sehingga masa tinggal mereka di api penyucian dapat dipercepat dan diperingan atau bahkan mereka dapat memperoleh pengampunan seutuhnya

Hal paling ampuh yang dapat dilakukan oleh agama Katholik ialah mengadakan Misa untuk Jiwa-jiwa di Api Penyucian, atau mohon intensi misa (intensi misa = ujub Misa yang terkadang diminta oleh umat) bagi jiwa seseorang yang telah meninggal dunia. Devosi lain yang amat bermanfaat ialah Doa Rosario dan Jalan Salib demi jiwa-jiwa menderita tersebut. Juga dapat melakukan matiraga. Semua matiraga, bahkan yang terkecil sekali pun, membuat seseorang persatukan dengan penderitaan Yesus dan dipersembahkan ke dalam tangan kasih Bunda Maria demi keselamatan jiwa-jiwa di api penyucian. Indulgensi (indulgensi = pengampunan/ penghapusan hukuman dosa di api penyucian) juga berlaku bagi mereka yang telah meninggal dunia. Jadi bagi umat Katholik tetap senantiasa berdoa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik demi jiwa-jiwa tersebut. Doa yang ditujukan kepada Yesus dan Maria untuk selamatkanlah jiwa-jiwa." (Sumber : For the Love of the Poor Holy Souls in Purgatory; www.poorsouls.net). 

Terkait dengan keselamatan dari Neraka, berikut ini adalah pernyataan-pernyataan dari pemimpin-pemimpin agama Katholik : 

ST. SIPRIANUS : 
"Tidak seorangpun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa jika tidak mempunyai Gereja Katolik sebagai Bunda."

ST. AGUSTINUS :
"Tidak ada manusia yang bisa menemukan keselamatan selain di dalam Gereja Katolik. Di luar Gereja Katolik orang bisa punya segalanya kecuali keselamatan. Kau bisa punya kehormatan, sakramen, bernyanyi haleluya, berkata "amin", kau bisa punya Iman dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus dan berkotbah tentangnya, tapi tidak ada keselamatan kecuali di dalam Gereja Katolik."


ST. LOUIS DE MONTFORT :
"Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Barangsiapa menyangkal kebenaran ini jiwanya akan binasa."


ST. PADRE PIO :
"Tetaplah dekat dengan Gereja Katolik di setiap saat, karena hanya Gereja yang dapat memberikanmu kedamaian sejati, sebab hanya dia (Gereja Katolik) yang memiliki Yesus, Raja Damai yang sesungguhnya, dalam Sakramen Maha Kudus."


PAUS ST. YOHANES XXIII :
Sebagaimana indahnyakah Gereja Kristus, 'sarang para domba!' Ke dalam sarang dari Yesus Kristus ini tidak seorangpun bisa masuk kecuali kalau dia dipimpin oleh Paus Utama, dan hanya jika mereka disatukan dengan Gereja Katolik manusia bisa diselamatkan. Di luar Iman Katolik yang sejati tidak ada seorangpun yang bisa selamat, tolonglah aku Tuhan ! "

PAUS ST. YOHANES PAULUS II :

"Gereja Katolik bukan hanya jalan terbaik di antara banyak jalan, tapi satu-satunya jalan keselamatan."

PAUS FRANSISKUS :

"Adalah konyol dan absurd jika seseorang mengikuti Yesus di luar Gereja Katolik. Mencintai Yesus tapi tanpa Gereja-Nya."

3. Neraka menurut ajaran Agama Hindu
Menurut mitologi Hindu, Neraka adalah alam pikiran dimana keadaan pikiran yang menderita, jika pikiran manusia menderita, berarti ia berada dialam neraka, neraka itu ada di dunia ini yaitu ada di alam pikiran manusia. Neraka adalah alam tempat atman menerima hukuman, alam ini berada diluar dunia ini yakni diantara pelanet-planet di luar angkasa. Jika manusia dalam hidupnya didunia ini berkarma yang tidak baik, maka nantinya jika ia meninggal atmanya akan dijemput oleh sang cikrabala, sang jogormanik dan sang suratma, untuk dihadapkan kepada dewa yama dan diadili dan menerima keputusan dimanakah atmanya akan dihukum. Menurut ajaran Agama Hindu bahwa "tuhan yang maha adil", memberikan rahkmat kepada manusia yang bertingkah laku yang baik dan memberikan hukuman kepada manusia yang berbuat yang tidak baik atau dosa, sebab dalam ajaran agama sudah memberikan rambu-rambu mana yang boleh dilakukan manusia dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh manusia. 

Dalam sebuah tulisan https://suryawanhindudharma.wordpress.com/dukuments/surga-dan-neraka-menurut-hindu/ memberikan informasi tentang ajaran agama Hindu. Tidak ditemukan gambaran neraka. Lalu apakah orang baik dan orang jahat sama-sama masuk surga?. Bagaimana soal keadilan ditegakkan?. Dalam agama Hindu sebagaimana dijelaskan sebelumnya, setelah mati, jiwa manusia (1) mencapai moksa atau (2) lahir kembali kedunia. Bila manusia lahir kembali, maka dalam kelahiran itu manusia akan menerima akibat- akibat dari perbuatannya dari kehidupan yang terdahulu. Akibatnya baik atau akibat buruk.

Pandangan dan ajaran agama Hindu mengenai konsep Sorga dan Neraka. Banyak umat Hindu beranggapan bahwa di dalam ajaran Hindu tidak ada dan tidak dikenal konsep mengenai Sorga dan Neraka mengingat dalam konsep Panca Shrada (lima keyakinan) umat hindu mempercayai adanya Purnabawa (Reinkarnasi). 

Disini dikenal istilah kelahiran surga dan kelahiran neraka. Kelahiran surga artinya dalam hidup ini manusia menjadi orang yang beruntung dan berbahagiaKelahiran neraka artinya dalam hidup ini manusia akan menderita dan banyak mendapat kesulitan. Penderitaan itu sangat banyak jenisnya. Misalnya karena : sakit yang tidak dapat disembuhkan, penghianatan, kebencian, dendam, iri hati, sakit hati, dan kemarahan yang tak terkendali adalah bentuk neraka didunia ini.



Sorga dan Neraka dalam pandangan Hindu amat jarang diperbincangkan, karena agama Hindu kerap hanya dipahami meyakini hukum kharmaphala dan mempercayai Reinkarnasi atau kehidupan kembali setelah kematian, sehingga banyak orang meyakini bahwa Hindu tidak mengenal Sorga dan Neraka. Sesungguhnya konsep Sorga dan Neraka ada dalam ajaran Hindu. Namun ia bukan menjadi tujuan akhir dari manusia sehingga bagi orang Hindu tujuan akhir adalah bukan masuk Sorga, melainkan Moksha atau bersatunya jiwa (Atman) dengan Sang Maha Pencipta (Brahman).

Sorga dalam Hindu seperti digambarkan dalam Weda; adalah suatu tempat, satu dunia, dimana cahaya selalu bersinar, suatu masyarakat orang suci, dunia kebaikan, dunia abadi.
Beberapa pemikiran mengatakan bahwa Sorga dan Neraka bukanlah tempat, melainkan suatu kondisi. Artinya, apabila manusia dalam kondisi senang atau bahagia, itulah Sorga. Sebaliknya, apabila manusia dalam kondisi sedih atau menderita, itulah Neraka. Mungkin hal tersebut ada benarnya.

Dalam Kitab suci Weda juga disebutkan bahwa Sorga dan Neraka adalah suatu tempat di balik dunia ini yang dibatasi oleh kematian. Dengan kata lain, Sorga dan Neraka akan ditemukan setelah manusia melewati jembatan“ yang bernama kematian. Secara harfiah, Sorga berasal dari kata Sanserketa “svar” dan “ga”. “Svar” artinya cahaya dan “ga” artinya pergi. Jadi svarga artinya perjalanan menuju cahaya. Di dalam Weda juga dikatakan bahwa Sorga adalah “dunia ketiga” yang penuh sinar dan cahaya, namun Sorga hanya persinggahan sementara. Dalam kitab suci Hindu dikatakan bahwa Sorga merupakan persinggahan sementara. Bahkan, menurut Swami Dayananda Saraswati, Sorga adalah pengalaman liburan. Bagawad Gita dalam hal ini mengatakan :”setelah menikmati Sorga yang luas, mereka kembali ke dunia. Sorga adalah kesenangan sementara, sedangkan kebahagiaan yang sejati adalah Moksha, bersatunya Atman (Jiwa) dengan Brahman (Sang Pencipta).

Neraka memang diperlukan. Ini adalah ungkapan yang sangat provokatif. Sebuah argumen mengatakan, apabila hasil yang diterima setiap orang sama—entah itu baik atupun tidak dan mendapat imbalan yang sama—lantas apa yang mendasari orang untuk selalu berbuat baik, berbuat berdasarkan Dharma


Neraka dalam pandangan agama semit digambarkan sebagai suatu tempat yang terletak jauh di dalam bumi. Ia adalah tempat penyiksaan yang sangat mengerikan berbentuk kawah api yang panasnya beribu kali lipat dari panas api di dunia. Roh- roh yang banyak melakukan dosa di dunia akan mengalami penyiksaan ditusuk dengan tombak dan dipukuli dengan palu godam.

Di dalam Hindu sangat sedikit mantra ataupun sloka yang menjelaskan konsep Neraka mengingat Hindu mengakui terjadinya reinkarnasi atau proses kelahiran kembali dan konsep Moksha. Neraka dikatakan merupakan balasan yang diterima pada saat reinkarnasi atau dalam proses kelahiran kembali. Di dalamnya diberikan dua pilihan yang berdasar pada perbuatan kita pada masa hidup terdahulu, yaitu reinkarnasai Sorga atau reinkarnasi Neraka.

Reinkarnasi Sorga ada dalam proses kelahiran kembali manusia mendapatkan takdir yang lebih baik, sedangkan reinkarnasi Neraka apabila kita dilahirkan dengan takdir yang lebih buruk. Di Hindu, kelainan fisik pada saat kelahiran dapat dijelaskan sebagai sebuah bentuk penebusan terhadap segala perbuatan yang buruk yang pada masa hidup yang pernah di lakukan.

Konsep Sorga-Neraka seperti ini mungkin berbeda dengan konsep serupa dalam agama lain, yang menyatakan setiap manusia yang lahir adalah sebuah individu baru dan suci, ibarat buku belum ternoda oleh tinta kehidupan. Bagi umat Hindu, kehidupan ini adalah suatu perjalanan yang saling berhubungan dan berjalan terus menerus. Dalam kerangka Tuhan Maha Pengampun, Hindu menjelaskan setiap manusia selalu di berikan kesempatan untuk selalu memperbaiki dirinya dalam beberapa kali masa kehidupan untuk kemudian mencapai tujuan tertinggi dalam Hindu, yaitu Moksha. 
Demikian beberapa hal terkait informasi "Neraka" menurut ajaran agama Hindu.

4. Neraka menurut ajaran Agama Budha
Alam Neraka 'Niraya' terbentuk atas dua kosakata, yaitu 'ni' yang berarti 'bukan, tidak ada' dan 'aya' yang berarti 'kebajikan, kebahagiaan, perkembangan'. Niraya atau neraka adalah suatu alam kehidupan yang penuh derita dan siksaan, tanpa kesempatan untuk berbuat kebajikan, tanpa kebahagiaan, tanpa perkembangan. 

Neraka dalam pandangan agama Buddha bukanlah suatu alam kehidupan yang bersifat kekal. Apabila akibat buruk dari suatu kejahatan telah terlunasi, mereka yang terjatuh ke dalam neraka akan dapat terlahirkan kembali di alam-alam lain yang lebih tinggi tergantung perbuatan-perbuatan lain yang pernah mereka lakukan sepanjang kehidupan-kehidupan lampau. 

Konon dikisahkan bahwa Mallikâ, yang pernah melakukan perzinahan dengan seekor anjing, berada dalam alam neraka hanya dalam waktu tujuh hari. (Mallikâ adalah permaisuri kesayangan Raja Pasenadi Kosala). Atas kematiannya, raja bertanya kepada Sang Buddha ke alam manakah gerangan istrinya terlahirkan kembali. Beliau tidak menjawab meskipun ditanya setiap hari selama seminggu penuh karena khawatir kalau raja akan bersedih hati mengetahui penderitaan yang harus ditanggung oleh Mallikâ. Baru setelah Mallikâ keluar dari neraka Avîci dan terlahirkan kembali di Surga Tusita, Beliau memberikan jawaban. Tidaklah 'adil' untuk menjebloskan suatu makhluk sepanjang hidup (selamanya) dalam neraka hanya karena suatu kejahatan yang pernah dilakukannya dengan mengabaikan semua kebajikannya dan tanpa memberi peluang sedikit pun untuk memperbaiki kehidupannya. Neraka bukanlah suatu tempat pelampiasan kesewenang-wenangan suatu Pencipta Adikodrati yang murkah karena diabaikan atau dikhianati oleh makhluk-makhluk ciptaannya.



Ilustrasi : Neraka Menurut ajaran Agama Budha



Menurut ajaran agama Budha, Neraka terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu : Neraka Besar (Mahâ-niraya) dan Neraka Kecil (Ussadaniraya). Neraka besar terdiri atas 8 (delapan) alam, yaitu :

1) Sañjîva
Alam kehidupan bagi makhluk yang secara bertubi-tubi dibantai dengan pelbagai senjata; begitu mati langsung terlahirkan kembali di sana secara berulang-ulang hingga habisnya akibat kamma yang ditanggung. Mereka yang suka mempergunakan kekuasaan yang dimiliki untuk menyiksa makhluk lain yang lebih lemah atau rendah kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

2) Kâïasutta
Alam kehidupan bagi makhluk yang dicambuk dengan cemeti hitam dan kemudian dipenggal-penggal dengan parang, gergaji dan sebagainya. Mereka yang suka menganiaya atau membunuh bhikkhu, sâmaóera atau pertapa; atau para bhikkhu-sâmaóera yang suka melanggar vinaya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

3) Saõghâta
Alam kehidupan bagi makhluk yang ditindas hingga luluh lantak oleh bongkahan besi berapi. Mereka yang tugas atau pekerjaannya melibatkan penyiksaan terhadap makhluk-makhluk lain, misalnya : pemburu, penjagal dan lain-lain kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

4) Dhûmaroruva
Alam kehidupan bagi makhluk yang disiksa oleh asap api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga menjerit-jerit kepengapan. Mereka yang membakar hutan tempat tinggal binatang; atau nelayan yang menangkap ikan dengan mempergunakan racun dan sebagainya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

5) Jâlaroruva
Alam kehidupan bagi makhluk yang diberangus dengan api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga meraung-raung kepanasan. Mereka yang suka mencuri kekayaan orangtua atau barang milik bhikkhu, sâmaóera atau pertapa; atau mencoleng benda-benda yang dipakai untuk pemujaan kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

6) Tâpana
Alam kehidupan bagi makhluk yang dibentangkan di atas besi membara. Mereka yang membakar kota, vihâra, sekolahan dan sebagainya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

7) Patâpana
Alam kehidupan bagi makhluk yang digiring menuju puncak bukit membara dan kemudian dihempaskan ke tombak-tombak terpancang di bawah. Mereka yang menganut pandangan sesat bahwa pemberian dâna tidak membuahkan pahala, pemujaan kepada Tiga Mestika tidak berguna, penghormatan kepada dewa tidak berakibat, tidak ada akibat dari perbuatan baik maupun buruk, ayah-ibu tidak berjasa, tidak ada kehidupan sekarang maupun mendatang, dan tidak ada makhluk yang terlahirkan dengan seketika kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

8) Avîci
Alam kehidupan bagi makhluk yang direntangkan dengan besi membara di empat sisi dan dibakar dengan api sepanjang waktu. Mereka yang pernah melakukan kejahatan terberat, yakni membunuh ayah, ibu atau Arahanta, melukai Sammâsambuddha, atau memecah-belah pasamuan Saõgha niscaya akan terlahirkan di alam ini. Avîci kerap dianggap sebagai alam kehidupan yang paling rendah.

Avici, Neraka Tanpa Interval 
Jika seorang penganut Buddhisme Tanah Suci, ini adalah jenis yang terburuk dari neraka, sangat buruk sehingga Anda hanya bisa sampai di sana dengan melakukan salah satu dari 5 'dosa besar' : Anda harus membunuh seseorang yang sangat suci, Buddha, atau orang tua Anda sendiri. 
Meskipun secara teknis Avici tidak kekal, neraka ini tidak berakhir hingga triliunan tahun , yang harus tampak lebih lama ketika Anda sedang menghadapi hukuman tak berkesudahan. Neraka ini dikelilingi oleh dinding besi, dan juga ular besi, dan anjing besi yang bernapas api. Penghuni neraka ini sebenarnya bisa mati di sana, tetapi terlahir kembali (reinkarnasi) di dalam neraka yang sama, dan itu terjadi berulang - ulang. 


Neraka kecil terdiri atas 8 (delapan) alam, yaitu :
1) Angârakâsu
Alam neraka yang terpenuhi oleh bara api.

2) Loharasa
Alam neraka yang terpenuhi oleh besi mencair.

3) Kukkula 
Alam neraka yang terpenuhi oleh abu bara.

4) Aggisamohaka
Aam neraka yang terpenuhi oleh air panas.

5) Lohakhumbhî
Alam neraka yang merupakan panci tembaga,

6) Gûtha
Alam neraka yang terpenuhi oleh tahi membusuk.

7) Simpalivana
Alam neraka yang merupakan hutan pohon ber-duri.

8) Vettaranî
Alam neraka yang merupakan air garam berisi duri rotan.

5. Neraka menurut ajaran Agama Islam
Informasi tentang Neraka paling banyak dijelaskan dalam ajaran agama Islam, sesuai dengan firman dari "Allah yang disembah oleh umat Islam", maupun dari kesaksian nabi besarnya, yaitu Muhammad bin Abdullah. Hal ini terlihat dari jumlah kata "Neraka" sangat banyak, dan penjelasan informasi yang mendetail tentang Neraka telah tertulis dalam kitab suci Islam. 

Dalam bahasa Arab, Neraka disebut naar (an-nār). Neraka, menurut keyakinan umat Islam adalah tempat dimana manusia dan jin adalah para makhluk yang membangkang terhadap syariat "Allahnya agama Islam" dan mengingkari para nabi IslamSiapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kukuh dan tertutup rapat. Itulah penjara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat. 

Dalam kepercayaan Islam, "ada juga orang-orang yang terakhir kali akan masuk ke surga, setelah mereka disiksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat di neraka". Didalam kitab suci Islam disebutkan bahan bakar neraka adalah dari manusia dan batuAbdullah bin Ma’ud menjelaskan perkataan nabi besar Islam (yaitu Ahmad atau Muhammad bin Abdullah) bahwa : “Pada hari kiamat akan didatangkan Neraka Jahannam dengan 70.000 tali pengekang, setiap kekang ditarik oleh 70.000 malaikat.” (Riwayat al Bukhari & Muslim). Pintu gerbang Neraka dipimpin oleh Malaikat Malik, yang memiliki 19 malaikat penyiksa di dalam Neraka, yaitu ZabaniahNeraka dipegang (ditahan) oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuh puluh ribu malaikat. 

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik “Malaikat Jibril datang kepada Muhammad bin Abdullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya. Muhammad bin Abdullah bertanya : Wahai Jibril, kenapa Aku melihat raut mukamu berbeda ?. Jibril menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa -- neraka, siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat-- untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu.Muhammad bin Abdullah menjawab : "Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku."---selengkapnya dapat dibaca dalam :
http://www.suara-islam.com/read/index/7226/Dahsyatnya-Tujuh-Tingkatan-Neraka-Menurut-Al-Quran-dan-Hadits-

Ilustrasi : Neraka
Walaupun Neraka sering digambarkan sebagai tempat penyiksaan yang teramat panas, tetapi ada hawa di neraka yang menjadi teramat sangat dingin, sehingga sanggup melepaskan kulit-kulit penghuninya. Ka’ab menjelaskan bahwa nabi besar Islam tersebut pernah berkata : “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya neraka”. 

Abdul Malik bin ‘Umair menunjukkan bahwa nabi besar Islam pernah berkata bahwa “Telah sampai padaku bahwa penduduk neraka meminta pada penjaga neraka untuk keluar pada sisi neraka. Mereka pun keluar ke sisi, namun mereka disantap oleh zamharir atau dinginnya neraka. Hingga mereka pun akhirnya kembali ke neraka. Dan mereka menemukan dingin yang tadi mereka dapatkan”.  Hal tersebut terdapat dalam kitab suci agama Islam yang tertulis : 

Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin." (Sad 38:57), dan 

Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghossaq, sebagai pembalasan yang setimpal. (QS. An Naba’: 24-26)

Wujud penghuni neraka akan dibuat beberapa kali lipat besarnya dari manusia yang pernah hidup dibumi. Abu Hurairah menulis bahwa nabi besar Islam pernah mengatakan bahwa, jarak antara kedua orang kafir yang masuk neraka adalah tiga hari perjalanan seorang penunggang cepat (HR. Muslim). Kulit orang kafir itu 42 hasta tebalnya, gerahamnya sebesar Uhud, sedangkan ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara Mekah dan Madinah.”(HR. Tarmidzi), namun ada juga yang mengatakan 70 hasta seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa nabi besar Islam bersabda : “Geraham orang kafir pada hari kiamat nanti sama besarnya dengan Uhud, dan tebal kulitnya tujuh puluh hasta. Tangannya seperti al-Bayda’, pahanya seperti Warqan, dan luas ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara saya dan ar-Rabdah,” (HR. Al-Hakim dan Ahmad).

Penghuni neraka terbanyak adalah perempuan, demikian pengakuan nabi besar Islam--Muhammad bin Abdullah dalam salah satu hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Imam Muslim, yakni :

"orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya (Muhammad bin Abdullah) berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan" (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari -Imam Muslim).

Berikut ini adalah video-video ceramah dari Ustadz Firanda Andirja, MA dan Ustadz Khalid Basalamah terkait banyak wanita akan menghuni neraka :


Kenapa Wanita Banyak yang Masuk Neraka? - Ustadz Khalid Basalamah dalam https://www.youtube.com/watch?v=Hr_AewI3b-E

Di akhirat, para penghuni neraka akan menjalani hukuman berupa siksa yang sangat pedih. Siksaan yang mereka derita dalam neraka itu bermacam-macam sekali. Namun ada hukuman yang ringan menurut Muhammad bin Abdullah, yakni diberikannya sandal yang terbuat dari api neraka yang sanggup mendidihkan otak penggunanya. Hal ini ditulis oleh HR. Bukhari-Muslim sesuai perkataan nabi besar Islam tersebut, selengkapnya adalah :

Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (Informasi tersebut berasal dari perkataan nabi besar Islam, yaitu Muhammad bin Abdullah sesuai yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari-Muslim).

Neraka jahaanam yang datang tersebut dari jauh, ia telah memperdengarkan suara kemarahan, suara kemurkaan, dan pada hari itu orang-orang yang penuh dengan maksiat yakin bahwa dirinya akan penuh dengan kesengsaraan, demikian firman yang diberikan oleh "Allah-nya Islam" kepada Muhammad bin Abdullah dalam Surat Al Furqaan : 12, yakni :

Apabila Neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya "(Al Furqaan: 12).

Dan Allah yang disembah oleh penganut Islam juga berfirman tentang beberapa hal melalui nabi besar Islam --Muhammad bin Abdullah, diantaranya adalah : 
  • "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara Neraka yang mengerikan, sedang Neraka itu menggelegak, hampir-hampir (Neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (Neraka itu) bertanya kepada mereka : “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan ? " (Al Mulk : 7-8) ;
  • Sesungguhnya Neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning,” (Al Mursalat : 33).
Menurut ajaran Islam, Neraka harus penuh, seperti yang difirmankan oleh "Allah sembahan umat Islam," yaitu : "Dan ingatlah wahai hamba Allah Subhanahu wata’ala, bahwa Neraka Jahannam harus penuh dan tidak boleh tidak". Hal ini seperti yang tertulis dalam Surat Qaaf : 30 :

"(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam : “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab : “Masih ada tambahan ?” (Qaaf : 30).

Neraka tersebut bertingkat-tingkat dan berderajat-derajat, sebagaimana Surga bertingkat-tingkat dan memiliki beberapa derajat, seperti firman Allah yang disembah oleh penganut Islam kepada Muhammad bin Abdullah, sebagai berikut :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (An Nisa: 145).

Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al Hijr : 44).

Allah yang disembah oleh penganut Islam juga telah mengabarkan bahwa pintu-pintu Neraka akan ditutup apabila penghuninya telah masuk pintu tersebut, seperti informasi yang tertulis pada beberapa surat dalam kitab Islam, antara lain :
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.  Mereka berada dalam Neraka yang ditutup rapat.” (Al balad : 19-20).
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (Al Humazah : 8-9).

Abu Hurairah Radhiallahu’anhu juga menulis kesaksiannya, sebagai berikut : 

“Kami bersama-sama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Beliau bertanya : “Apakah kamu tahu, bunyi apakah itu ?” Kami menjawab : “Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu.” 

Beliau (Muhammad bin Abdullah) bersabda : “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam Neraka sejak tujuh puluh tahun yang laluBatu itu sekarang baru sampai ke dasar Neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya.” (HR. Muslim). Ini dasar dari api Neraka, betapa jauhnya dan betapa mengerikannya.

Dari semua penjelasan terkait informasi tentang Neraka menurut ajaran agama Islam, diketahui bahwa "Neraka" sudah ada diciptakan oleh "Allah" yang disembah oleh penganut Islam, "harus penuh diisi manusia", dan yang terbanyak adalah PerempuanDalam kepercayaan Islam, masih ada peluang bagi orang-orang yang dari neraka untuk berpindah ke surga setelah mereka selesai disiksa. ("ada juga orang-orang yang terakhir kali akan masuk ke surga, setelah mereka disiksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat di neraka")

Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama Jahannam. Jahannam itu memiliki 7 (tujuh) pintu, setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk - Nya . Pintu (tingkat) neraka yang disebutkan di dalam kitab suci Islam, adalah :


1) Hawiyah

Neraka yang diperuntukkan pada orang - orang yang ringan timbangan kebaikannya , yaitu mereka yang selama hidup didunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Orang muslim laki dan perempuan yang tindak tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan jilbab, atau pria muslim yang sering memakai sutra dan emas, mencari rezeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya . (Surah Al - Qari'ah).

2) Jahiim

Neraka sebagai tempat penyiksaan orang - orang musyrik atau orang yang menyekutukan Allah. Mereka akan disiksa oleh para sesembahan mereka. Dalam ajaran Islam, syirik adalah sebagai salah satu dosa paling besar menurut Allah-nya Islam, karena syirik berarti menganggap bahwa ada makhluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa ada tuhan selain Allah. (Surah Asy - Syu'ara ' dan Surah As - Saffat).

3) Saqar

Neraka untuk orang munafik, yaitu orang yang mendustakan perintah Allah dan rasul Islam. Mereka mengetahui bahwa Allahnya sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Muhammad, tetapi mereka meremehkan syariat Islam .(Surah Al - Muddathir).


4) Lazhaa
Neraka yang disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang miskin. Bagi mereka yang tidak mau bersedekah, membayar zakat, atau bahkan memasang muka masam apabila ada orang miskin datang meminta bantuan. (Surah Al - Ma'arij).

5) Huthamah
Neraka yang disediakan untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa emas , perak atau platina,  mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan zakat harta dan menghina orang miskin . Di neraka ini harta yang mereka kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan kepada manusia kolektor harta. (Surah Al – Humazah) .

6) Sa'iir
Neraka yang diisi oleh orang - orang kafir dan orang yang memakan harta anak yatim. (Surah Al - Ahzab, Surah An - Nisa ', Surah Al - Fath dan Surah Luqman)

7) Wail
Neraka yang disediakan untuk para pengusaha atau pedagang yang licik, dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat - lipat. Barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka sebagai azab dosa - dosa mereka. (Surah Al - Tatfif dan Surah At – Tur).

6. Neraka menurut ajaran beberapa Aliran Kepercayaan
Berikut ini adalah Neraka menurut ajaran beberapa aliran kepercayaan di dunia :

a. Zoroastrianisme
Dalam agama Persia kuno Zoroastrianisme, jiwa setelah kematian pertama menyeberangi jembatan dan bertemu seorang wanita muda yang mewakili personifikasi dari tindakan mereka dalam kehidupan. Jika orang yang meninggal telah menyebabkan kehidupan yang baik, wanita itu terlihat cantik, sedangkan untuk orang berdosa sebaliknya jadi mengerikan. Tidak bisa lebih baik bagi mereka, baik : orang-orang berdosa kemudian dilemparkan ke dalam The House Of Lies, di mana para terkutuk terus makan 'makanan busuk. Ini termasuk bangkai, makanan basi, juga nanah atau darah kotor. Tempat ini juga Gelap, sangat berbau busuk, dan betapapun banyak penghuninya, di tempat ini setiap orang akan merasa sendiri dan kesepian. 

b. Irkalia
Untuk mencapai dunia bawah ini, yang berrasal dari mitologi Babilonia, orang yang mati pertama - tama harus melewati 7 (tujuh) gerbang, si mati ini musti menyuap penjaga gerbang masing-masing dengan sepotong pakaian atau perhiasan. Persis mengapa mereka begitu bersemangat untuk mendapatkan ada sedikit teka-teki, karena di dalam adalah hamparan gelap, suram di mana setiap orang dipaksa untuk makan dan minum debu saja, dan tidak banyak lagi yang harus dilakukan. Juga, semua orang di sana memakai bulu untuk beberapa alasan.Hal yang paling menyedihkan tentang neraka Babilonia, meskipun tidak benar-benar ada hukuman atas kesalahan yang besar - semua orang pergi ke sana, kecuali beberapa pahlawan,

c. Helheim 
Ini adalah tujuan akhir bagi Viking yang mengalami nasib sial untuk tidak mati dalam kematian yang mulia. Tidak seperti versi Neraka paling modern, Helheim sangat dingin. Pintu masuk dijaga oleh anjing bermata empat berlumuran darah yang disebut Garmr, dan seluruh tempat itu diawasi oleh seekor elang raksasa yang disebut 'si pemakan bangkai' yang sayapnya menciptakan angin sedingin es. 
Seolah-olah itu belum cukup buruk, Seorang Viking yang perbuatannya sangat buruk pergi ke sebuah daerah di bawah Helheim, yang disebut Niflhel, yang lebih gelap dan dingin. 

d. Narak 
Neraka ini dibagi menjadi setidaknya dua puluh lima alam sesuai dengan perbuatan dosa yang membawa orang ke sana. Dan yang terjadi di masing-masing tempat, salah satu alam neraka ini disebut 'Diarrhea' dan yang lain disebut 'Rimba dari pedang dan belati' . Dalam beberapa versi dari neraka Hindu, penghuni neraka dipaksa untuk melakukan hukuman mereka sendiri, seperti naik-turun pohon-pohon berduri yang bisa merobek tubuhnya berkeping-keping. 

e. Kasyrgan 
Dalam perdukunan Mongolia, jiwa pergi dinilai menghadap Erkil Khan, pangeran neraka. Jika perbuatan buruk mereka lebih banyak daripada yang baik , mereka dikirim ke neraka yang dikenal sebagai Kasyrgan, di mana mereka direbus dalam aspal hitam di dalam kuali raksasa. Orang yang paling berdosa terjebak di sana selamanya, tetapi orang yang telah melakukan setidaknya beberapa kebaikan dalam hidup mungkin meningkat secara bertahap menuju permukaan kuali, sampai mahkota kepalanya mencapai permukaan. 
Orang-orang di surga yang diuntungkan dari perbuatan baik dalam hidup, maka dapat mengirim semangat khusus dan menolong penghuni neraka dengan rambut mereka, untuk menariknya ke arah surga. 
f. Black Thread Hell 
Black Thread Hell dicadangkan untuk pemfitnah, pembohong dan orang-orang yang menganiaya orang tua mereka. Orang-orang berdosa ditandai dengan garis-garis hitam, dan kemudian dipotong sepanjang garis-garis tsb dengan gergaji terbakar.  
Tetapi jika Anda berdosa dengan cara yang berbeda, jangan khawatir! Buku neraka ini adalah fitur dalam menggambarkan total enam belas neraka, 8 'neraka dingin' dan 8 'panas'. Versi lainnya memiliki nama sesuai dengan jenis penyiksaannya, seperti 'Neraka Penghancuran' (hukuman karena kekejaman terhadap hewan) dan 'neraka jeritan' (hukuman untuk pencurian).

g.Neraka Tartarus Menurut Yunani kuno, Tartarus berada jauh di bawah dunia dalam tanah Yunani, "Hades" , seperti surga dari Bumi. Di Tartarus, orang-orang yang telah melakukan dosa yang mengerikan diberikan hukuman yang sesuai.Sebuah contoh yang terkenal di Tantalus, yang ketika dia masih hidup membunuh anaknya sendiri dan mengorbankannya untuk para dewa, antara kejahatan lainnya. Sebagai hukuman, ia terpaksa duduk di samping makanan lezat dan minuman yang dia sebelumnya tidak dapat makan atau minum. 

Neraka ini tidak kekal untuk semua orang : dengan satu catatan, orang-orang yang mempunyai dosa-dosa tidak begitu buruk dihukum selama satu tahun, dan kemudian dicuci keluar dari Tartarus di salah satu sungai besar yang mengalir melalui itu. Mereka akan berakhir di Danau Akheronian, yang mencapai pantai lainnya, di luar bagian neraka, dan dari airnya memohon orang-orang yang telah dirugikan dalam hidup mereka untuk merelakan mereka pergi. Jika korban mereka setuju, orang-orang berdosa bergabung dengan mereka di pantai, jika tidak mereka tersapu kembali ke Tartarus, dan situasi diulang sampai korban mereka akhirnya mengalah dan membiarkan mereka keluar dari Tartarus, seperti sidang pembebasan bersyarat.

Dalam penjelasan sebelumnya terkait konsep "Neraka" menurut beberapa agama dan aliran kepercayaan di dunia, kecuali "Kristen", maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Neraka memang ada yakni sebagai tempat hukuman bagi orang-orang jahat ;
  2. Neraka sudah tersedia, dan menjadi lawan dari keberadaan Surga. Prinsipnya, Neraka sudah diciptakan oleh "sang penguasa/zat yang berkuasa" yang disembah oleh masing-masing penganut agama dan aliran-aliran kepercayaan di dunia ;
  3. Neraka dikhususkan hanya bagi orang-orang yang jahat atau terkutuk, dimana orang-orang tersebut adalah orang-orang yang selama hidup didunia melakukan perbuatan-perbuatan jahat dan bertentangan dengan ajaran (aturan) menurut masing-masing agama dan aliran kepercayaan ; 
  4. Penghukuman dalam Neraka memiliki berbagai jenis dan variasi menurut perbuatan manusia selama di bumi sesuai penilaian masing-masing agama dan aliran kepercayaan ;
  5. Hukuman dalam Neraka dapat bersifat "kekal" (selama-lamanya), bersifat "semi kekal" yaitu orang - orang jahat dapat memasuki Surga setelah menjalani hukuman di Neraka, dan bersifat "sementara", yaitu sebagai tempat "transit" untuk menebus dosa sebelum mengalami kehidupan baru.   
Baca Tulisan Selanjutnya : .... http://putradariufuktimur.blogspot.co.id/2017/02/apakah-neraka-sudah-ada-saat-ini.html

---------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber - Sumber :
  1. For the Love of the Poor Holy Souls in Purgatory; www.poorsouls.net
  2. https://katolikmenjawab.wordpress.com/2010/06/23/ajaran-gereja-katolik-mengenai-surga-api-penyucian-dan-neraka/ ;
  3. www.indocell.net/yesaya ;
  4. https://suryawanhindudharma.wordpress.com/dukuments/surga-dan-neraka-menurut-hindu/ ;
  5. http://kebangkitan-hindu.blogspot.co.id/2013/08/surga-dan-neraka-menurut-hindu.html ;
  6. http://purwadi-ratana.blogspot.co.id/2012/08/gambaran-suasana-neraka-menurut-agama.html ;
  7. http://www.wihara.com/topic/40843-konsep-buddhis-tentang-surga-dan-neraka/
  8. http://www.suara-islam.com/read/index/7226/Dahsyatnya-Tujuh-Tingkatan-Neraka-Menurut-Al-Quran-dan-Hadits- ;
  9. http://pakdenono.com/ceramah_islam_mp3/Dr%20Zakir%20Naik/hak_wanita_dalam_islam-3.htm ;
  10. Kenapa Wanita Banyak Menghuni Neraka? Ustadz Firanda Andirja, MA dalam https://www.youtube.com/watch?v=dFFqzoc8QlE) ;
  11. Kenapa Wanita Banyak yang Masuk Neraka? - Ustadz Khalid Basalamah dalam https://www.youtube.com/watch?v=Hr_AewI3b-E  ;
  12. https://id.wikipedia.org/wiki/Neraka ;
  13. http://maariffuadi.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-neraka.html ;
  14. http://www.masuk-islam.com/pengertian-surga-dan-neraka-lengkap.html ;
  15. http://getarridwan.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-surga-dan-neraka-serta.html.
Putra Dari Ufuk Timur.-